Siapakah Muhrim anda?


 Oleh: Ustadz Zainal Baharun

🔹 *Mahrom*  (مَحْرَمٌ) artinya orang yg haram dinikahi selama-lamanya krn disebabkan oleh:

1⃣ Pertalian nasab (keturunan),

2⃣ Penyusuan/Rodho'

3⃣ Perkawinan/Mushahoroh

🌷 *Mahram dari kalangan wanita,* yaitu orang-orang yang haram dinikahi oleh seorang lelaki
untuk selama-lamanya, dan dapat menimbulkan beberapa hukum syari’at yaitu tidak membatalkan wudhu’ ketika bersentuhan kulit dan halal untuk saling bertatap muka.


🌷Mahram wanita adalah setiap laki-laki yang haram menikahinya, baik disebabkan karena pertalian darah (keturunan), persusuan atau perkawinan.

👤 Mahram bagi wanita dari pertalian darah *(nasab/keturunan)* ada 7:

1⃣  *Bapak* dan *kakek-kakeknya* terus ke atas (kakek buyut keatas),  baik (kakek-kakek itu) dari pihak bapak atau pihak ibu.


2⃣   *Anak-anak lelaki dan cucu lelaki* dari anak laki-laki dan cucu lelaki dari anak perempuan  terus ke bawah *(cicit)* dst kebawah.


3⃣ *Saudara-saudara lelaki*baik itu saudara sekandung atau sebapak atau seibu.


4⃣  *A'mam (Paman-paman),* baik itu

~ paman-paman yg merupakan saudara-saudara lelaki kandung bapaknya,

~ saudara-saudara lelaki sebapak dg bapaknya

~ saudara-saudara lelaki seibu dg bapaknya

- pamannya bapak atau pamannya ibu.

Karena *paman seorang manusia adalah paman baginya dan keturunannya dan terus ke bawah*


5⃣ *Akhwal (Paman-paman)* baik itu:

~ saudara-saudara lelaki kandung ibu

~ saudara-saudara lelaki sebapak dengan ibu

~ saudara-saudara lelaki seibu dengan ibu

Karena  *Khal seorang manusia adalah paman baginya dan keturunannya lalu terus ke bawah.*

6⃣ *Keponakan lelaki dari saudara laki2*
baik saudara sekandung atau sebapak atau seibu.

*Cucu keponakan terus ke bawah,*


7⃣ *Anak-anak lelaki (keponakan) dari saudara-saudara perempuan*
Baik saudara sekandung, sebapak atau seibu.

- *anak-anak lelaki dari keponakan* (cucu keponakan) sampai terus ke bawah *(cicit keponakan)* terus kebawah


👤 *Mahram sepersusuan SAMA seperti mahram dari pertalian nasab/keturunan* sbgmn disebutkan diatas.

(ada 7)


🔹 *Syarat-syarat menyusu yg menjadikan mahram ada 5:*

 1) Usia anak yg menyusu tidak lebih dari 2 tahun Hijriyah (kalender Arab).

Hal ini berdasarkan:

~ Al Qur'an S. Al-Baqarah ayat 233

~ Hadits dr Sahabat Ibn Abbas Rasulullah SAW bersabda:

ﻻَ ﺭَﺿَﺎﻉَ ﺇِﻻَّ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻓِﻰ

ﺍﻟْﺤَﻮْﻟَﻴْﻦِ

“Tidak ada hukum persusuan kecuali dalam usia kurang dari dua tahun”
(HR Imam Daruqutni)


2) Air susu berasal dari perempuan yg sudah berumur 9 tahun Hijriyah.

3) Keluarnya susu pada waktu masih hidup.

4) Susu yg diminum sampai ke perut besar atau otak si anak.


5) Masuknya air susu di waktu si
anak dlm keadaan hidup dan tidak kurang dari 5 kali
susuan secara terpisah.

Penyusuan harus secara terpisah, hal ini dikembalikan kepada urf, jadi apabila seorang bayi itu disusui kemudian bayi tsb melepaskan puting dg kemauannya sendiri itu disebut satu hisapan. Dan jika bayi tsb kembali menyusu lagi maka dihitung sebagai hisapan baru.


📌 *CATATAN:*

Hubungan Rodho' antara anak susuan dg ibu dan keluarga ibu yg menyusui hanya sebatas *mahram saja.*

- *Tidak bisa menjadi wali nikah, dan*
- *Tidak bisa saling mewarisi.*


👤 *Mahram dari perkawinan ada empat:*

1⃣ Anak-anak lelaki dari suaminya *(anak tiri)*

~ Anak-anak lelaki dari anak-anak lelaki suaminya *(cucu tiri )*

~ Anak-anak lelaki dari anak-anak perempuannya suami. *(cucu tiri dari anak perempuan tiri)*


2⃣ *Bapak suami (mertua)* dan kakek-kakek suaminya *(kakek mertua)* baik dari pihak bapak atau pihak ibu dan terus ke atas ( *kakek buyut mertua* terus keatas)


3⃣ Suami anak perempuan *(menantu)*

 - *Suaminya cucu* terus ke bawah ( *suaminya cicit* terus kebawah)


Tiga jenis diatas *LANGSUNG menjadi mahram Selamanya setelah akad nikah* yg sah terhdp istri meskipun ia (suami) menceraikannya *SEBELUM* dhuhul yakni *menggaulinya atau berhub.badan)*


4⃣ Suami dari ibu *(bapak tiri)* dan *suami neneknya bapak tiri terus ke atas,* baik neneknya dari pihak bapak atau pihak ibu, akan menjadi mahram jika Bapak tiri tsb *sudah menggauli /bersetubuh* dg ibunya dlm akad pernikahan yg sah,


🌷Jika seseorang laki2 menikahi seorang wanita kemudian ia ceraikan dan *BELUM melakukan jima' (hubungan badan)* maka laki2 tsb *TIDAK* menjadi mahram bagi anak-anak perempuan dr wanita tsb.



*Hukum Lelaki yg menjadi mahram bagi seorg wanita:*


1⃣ Wanita itu tidak boleh dinikahi utk selamanya.

2⃣ Wanita itu boleh bepergian (safar) dengannya

3⃣ Wanita itu boleh bersalaman dengan mahramnya.

4⃣ Wanita itu boleh membuka pakaian dg pakaian yg biasa dibuka (boleh buka kerudung, kelihatan tangannya dan kaki dari betis ke bawah)

5⃣ Wanita  itu boleh berkumpul dg mahramnya walau tanpa pembatas. (maksudnya dalam satu ruangan/kamar)

 6⃣ Wanita itu boleh berdua-duaan dengan mahramnya

 7⃣ Wanita itu boleh dipandang oleh mahramnya

8⃣ Tidak membatalkan wudhu' jika bersentuhan kulit.

Jadi kesimpulan orang yg tidak termasuk dlm kategori diatas adlh bukan mahram.

Maka:

~ HARAM bersalaman/bersentuhan

~ HARAM bepergian dengannya (bila tanpa ada mahram lainnya)

~ HARAM berduaan atau berkholwat dlm satu ruangan.

~ HARAM membuka kerudung dan menampakkan kaki dan lengan tangan.

~ HARAM saling berpandangan.


⛔ *Kerabat yg BUKAN mahrom:*

1) Sepupu/Misanan laki2

2) Suaminya bibi/tante ( baik suami dari saudarinya ibu atau saudarinya ayah)

3) Suaminya keponakan perempuan

4) Mertua tiri (Suami dr mertua perempuan yg merupakan bapak tiri dari suami kita)

5) Para Ipar laki2

6) Anaknya Ipar

7) Anak laki2 dari suami ibu kita.

( Yakni Anak laki2 dari bapak tiri kita dari perkawinan dg wanita lain/selain dg ibu kandung kita )

8) Ayah angkat.

9) Anak angkat/anak asuh

Demikian sedikit ini semoga bermanfaat.

والله اعلم باصواب

 🌿النساء الصالحات

Comments

Popular posts from this blog

DIANJURKAN UNTUK MEMBACAKAN SURAH AL QODAR DI KEPALA BAYI.

Hukum Mengamalkan Wirid Atau Hizib Tanpa Ijazah (Sanad).

Habib Hasan bin Ahmad Baharun