TIDAK BERGAUL DENGAN PENGUASA.

Tidak Bergaul dengan Penguasa



   Al-Imam Ja'far Ash-Shadiq mengatakan, "Para ulama adalah kepercayaan para Rasul, selama mereka tidak bercampur dengan penguasa dan memasuki urusan dunia. Maka jika mereka bercampur dengan penguasa dan memasuki urusan dunia, berarti mereka telah berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya. Maka menghindar dan berhati-hatilah dari mereka."

   Diriwayatkan pula, "Ulama yang paling buruk adalah yang mendatangi umara', sedangkan umara' yang paling baik adalah yang mendatangi ulama."

   Di dalam riwayat hidup Ali bin Al-Husain Ash-Shandali disebutkan bahwa Sultan Malik Syah berkata kepadanya, "Mengapa engkau tidak datang ke tempatku?" Beliau menjawab, "Aku ingin engkau menjadi raja yang terbaik karena mengunjungi para ulama, dan aku tidak ingin menjadi ulama yang paling buruk karena mengunjungi penguasa."

   Sayyidina Al-Imam Ahmad bin Zain Al-Habsyi mengatakan, "Larangan memasuki tempat para penguasa dan mendatangi mereka bukanlah larangan mutlak, melainkan bagi orang yang mencari dunia.

   Adapun bagi orang yang tujuannya memberikan nasihat kepada mereka, maka ia terlepas dari celaan. Jadi, memutlakkan celaan atas hal itu adalah salah, karena banyak orang saleh yang masuk ke tempat penguasa bertujuan memberi nasihat dan karena sayang kepada mereka dan kaum muslimin."

   Ada yang mengatakan bahwa Al-'Aydarus pernah mencium kaki seorang penguasa untuk menolak kejahatan yang ingin dia (penguasa itu) timpakan kepada kaum muslimin. Demikian keterangan dalam manaqibnya, Qurrat al-'Ain.

ﻭَٱللّٰهُ أَﻋْﻠَﻢُ بِٱﻟﺼَّﻮَٱﺏِ
.
[ Al-Manhaj as-Sawiy, Syarh Ushul Thariqah as-Sadah Al-Ba 'Alawi lil Al-'Allamah Al-Muhaqqiq Ad-Da'illallah Al-Habib Zein bin Ibrahim bin Smith ]

Ikuti kajian salaf kami di media dakwah kami.

Facebook:Raswaja Rumah Salaf Aswaja
Instagram:Raswaja Rumah Salaf Aswaja
Twitter:Raswaja Rumah Salaf Aswaja
Telegram:Raswaja Rumah Salaf Aswaja

Comments

Popular posts from this blog

DIANJURKAN UNTUK MEMBACAKAN SURAH AL QODAR DI KEPALA BAYI.

Hukum Mengamalkan Wirid Atau Hizib Tanpa Ijazah (Sanad).

Habib Hasan bin Ahmad Baharun